Sosok Milenial Teti Lestari Daftar Calon Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari PKS

SOSOK MILENIAL Teti Lestari resmi mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mantan bendahara Persikasi Fans Cikarang Barat itu datang ke Kantor Sekretariat DPD PKS Kabupaten Bekasi diantar suami, puluhan milenial, wartawan dan tokoh masyarakat Cikarang Barat pada Sabtu (15/10/2022) pagi.

Di kantor DPD PKS, Teti Lestari disambut dengan hangat oleh panitia pendaftaran caleg DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPRD Kabupaten Bekasi.

"Alhamdullah sambutannya baik, Insya Alla ke depannya lancar, aamiin " ungkap Teti kepada pendukungnya.

Istri ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Bekasi Doni Ardon itu mengatakan motivasi pencalonannya sebagai anggota legislatif untuk menjembatani kalangan milenial dalam menyuarakan aspirasi melalui parlemen.

Baca Juga: Wedding in Covid-19

"Kaum milenial masih dipandang sebelah mata, padahal tak sedikit yan berhasil membuat terobosan kreatif dan inovasi di bidang teknologi, informasi dan rancangan pembangunan," ungkapnya.

Karena hal itu Teti menilai perlu ada wajah baru dalam kepemimpinan yang modern dan sesuai dengan suasana kebatinan milenial.

Teti Lestari binti H. Cukong Rahmat (Nurhasanah)

Baca Juga: Bupati Akhmad Marjuki dan Dirut PDAM Tirta Bhagasasi Hadiri Aqiqah Putri Ketua SMSI Bekasi Raya

Diakuinya motivasi lain mencalonkan diri menjadi anggota legislatif yakni untuk memperjuangkan nasib rakyat, sahabat dan para kerabat di tanah kelahirannya, Kampung Bojong Koneng Desa Telagamurni Kecamatan Cikarang Barat.

"Saya memandang Kabupaten Bekasi dengan jumlah pabrik sebanyak kurang lebih 7.000 perusahaan belum menjamin rendahnya angka pengangguran," terangnya.

Hal itu lantaran pemerintah tidak maksimal memberi kesempatan kerja kepada masyarakat Kabupaten Bekasi, khususnya tenaga kerja lokal berpendidikan terbatas.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Beri Penghargaan untuk Doni Ardon Sebagai Promotor Kesehatan

Begitupun penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya tidak diperkuat dengan sistem pelatihan kerja yang diharapkan industri.