MITRANEWS.NET - Dunia sepak bola Indonesia sedang dilanda insiden besar yang memalukan sekaligus memilukan.
Bagaimana tidak, ada sedikitnya 174 orang tewas di Stadion Kanjuruhan Malang ketika ribuan penggemar tuan rumah, Arema FC, marah hingga menyerbu lapangan.
Polisi meresponsnya dengan tembakan gas air mata ke arah tribune yang diduga memicu penyerbuan.
Baca Juga: Mobil Pajero Yang di pakai Menculik Korban Diduga Milik Salahseorang Kabid
"Pukul 02.30 WIB korban tewas 158 orang, pukul 03.30 WIB angkanya naik menjadi 174 orang meninggal. Itu data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim," kata Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, dikutip dari NDTV.
Baca Juga: Presiden Berduka atas Tragedi di Kanjuruhan, Minta Liga 1 Dihentikan Sementara
Laporan terbaru menyebut Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 malam tersebut kini telah menyebabkan 187 orang meninggal dunia, hingga menjadi salah satu bencana olahraga paling mematikan di dunia.
Polisi mengatakan mereka mencoba memaksa penggemar untuk kembali ke tribune.
Mereka juga menembakkan gas air mata setelah dua petugas tewas. Banyak dari korban diinjak-injak atau dicekik sampai mati, menurut keterangan polisi.
Artikel Terkait
Hari Kesaktian Pancasila, Polres Melawi Gelar Upacara
Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Polda Kalbar Gelar Upacara
Debit Air Sungai Sayan dan Pinoh Naik, Polsek Sayan Lakukan Patroli dan Monitoring